SOSOK DIBALIK
KURSI PUTIH
Di senja
menjelang malam dengan warna langit yang mulai mengelap. Hembusan angin yang
menggerakkan daun pisang disamping rumahnya serta suara adzan yang berkumandang,
kala itu Gege sedang berada diteras depan rumahnya sambil bermain-main dengan
kucing kesayangannya sampai ia tidak menyadari hari mulai gelap “Kok cepet
banget ya, masa udah magrib aja, padahal baru sebentar mainnya sama si kuch”
Kata Gege. Si Kuch adalah kucing kesayangan Gage yang selalu bermain dengannya.
Terutama ketika gage sedang sedih. Setelah suara adzan sudah berakhir, Gage
dipanggil adiknya “kak masuklah, disuruh ibu shalat magrib.” “iya.......” jawab
gage dengan suara malas. Setelah itu, Gage masuk ke dalam rumah bersama
kucingnya, lali dia melaksanakan shalat magrib. Setelah shalat magrib, gage dan
adiknya disuruh ibu untuk mengantarkan makan malam untuk neneknya yang tinggal
disamping rumahnya. Gage segera mengambil rantang yang ada dimeja makan dan
mengajak adiknya “Dek, ayo anter makanan ini ke nenek.” Kata Geg. “ya elah kak
sekali-kali anterin aja sendiri, aku kan lagi nonton drakor.” Jawab adiknya.
“ya udah deh, akak anterin sendiri, tapi besok kamu anterin makanan ini sendiri
ya . . .. . .” kata Gage dengan sedikit kesal. “Iya ....iya.... besok aku
anterin sendiri.” Jawab adiknya lagi. Gage kemudian menganterkan makananitu
kerumah neneknya. “ Tok...Tok.... Tok.... Assalamualaikum” Terdengar sahutan
dari dalam “Wa’alaikumsalam Ge” “ Nek ini makan malamnya, Hari ini ibu masak
semur jengkol, nenek kan suka sekali dengan jengkol” Wah ibumu sangat
pengertian dengen nenek. “Yudah nek “ Gage langsung pulang dan ikut makan malam
bersama ayah, ibu dan adiknya lalu Gage masuk kekamarnya dan tidur.
***
Seperti pagi-pagi sebelumnya, gage
berangkat sekolah bersama adiknya, Ia berpamitan kepada kedua orang tuannya. “
Ayah, ibu Gege dan adik berangkat dulu ya ........, Assalamualaikum ( Seraya
menjabat tangan kedua oran tuanya ) “Wa’alaikum salam” Jawab Ayah dan Ibu bersama.
“Hati-hati dijalan ya.....” Imbuh ibu Gege.
***
Dibalik
teriknya siang dan cerahnya langit biru, agge menunggu angkotan dijalan depan
sekolahnya. Tak lama kemudian angkot datang “Bem....Bem...Bem....” kemudian
angkot dan pulang kerumahnya. Sore harinya Gage melihta neneknya yang akan
pergi, lalu gage bertanya. “Nenek mau pergi kemana sore-sore gini?” Nenek
menjawab “Nenek mau pergi kerumah paman samsi Ge, mungkin sekitar 2 sampai 3
hari nenek disana, tolong sampaikan kepada Ayah dan Ibumu ya, Tadi nenek
mencari ibumu tapi tidak ada.” “Oke nek nati Agge sampaikan kepada Ayah dan
Ibu, nenek hati-hari dijalan ya . . . “ Jawab Gage lalu masuk kedalam rumah
saat neneknya sudah pergi.
***
Ketika
hari sudah magrib, suasana terlihat gelap seketika. Adik Gege berlari ke arah
luar dan berteriak “Ayah, Ibu, Kakak diluar gelap sekali” (teriakan dengan rasa
takut yang berkelebihan. “ya, jelaslah namanya juga mati lampu” Sahut gage dari
dalam rumah dengan keasl karena adiknya membuat gaduh seisi rumah. Ayah dan Ibunya
lalu pergi keluar menemui adiknya seraya berkata “Aku kira gunung dibalik bukit
itu akan meletus (Seraya menunjukan ke arah bukit yang terletak tidak jauh dari
rumahnya). Ayahnya menjawab “Bukanlah dik kamu ini ada – ada aja.” (Sambil
tertawa). “Ya sudah kalau begitu mari masuk kedalam rumah dan menyalakan
lilin.” Kata Ibu.
***
Sekitar
pukul 18.30, dari dalam kamar, Gege mendengar pintu rumah neneknya terbuka.
Gage merasa aneh kala itu, Bulu kuduknya merinding seketika.”kok ada suara
pintu terbuka sih” Gumam gage dengan penasaran. “ Suara itu datangnya dari
rumah nenek, padahalkan nenek sedang pergi kerumah paman samsi.” Gage lalu
keluar kamar dan bertanya kepada ibunya “Bu.... Ibu... apa nenek sudah pulang
dari rumah paman.” “Ya belum tho...., kan tadi oamitnya sama kamu kalau
pulangnya besok siang.” Jawab ibu. “Iya bu, tapi aku tadi dengarsuara pintu
rumah nenek terbuka.” Kata Gege dengan menjelaskan. “Aaaahh..... masa iya? Dari
tadi ibu disini ndak mendengar apa-apa.” Terang ibu. “Yu sudah lah bu, gage
kembali lagi kemar” Jawab Agge sambil berjalan menuju kamar.
***
Tak
berapa lama kemudian terdengar suara tetangganya memberitahu dengan sedikit
berteriak “gage ini pintu rumah nenekmu terbuka.” “iya bu Tris, nanti aku tutup,
terimakasih sudah memberitahu” Jawab Gege dari dalam kamarnya. Gege lalu
mengecek keluar rumah, ternyata pintu rumah neneknya tertutup. “Mana, katanya
terbuka?” Kata Gege. Suasana diluar rumah kala itu gelap gulita, hanya
terdengar suara jangkrik yang bernyanyi.”Arrrghh.... Bulu roma Gege semakin
merinding, karena rumah neneknya sedang kosong ditambah lagi malam itu sedang
mati lampu. Gage merasa takut kemudian lari kedalam kamarnya dan mengunci.
Sekitar pukul 11:00 malam Gege terbangun ingin ke kamar mandi yang berada
dibelakang rumahnya. Saat ia akan masuk kekamar mandi, ia tidak sengaja melihat
pintu belakang rumah neneknya masih terbuka ”Kok pintunya terbuka ya .....,
padahal kan nenek belum pulang dari rumah paman” kata Gege dalam hati. Gege
semakin merasa aneh dengan apa yang terjadi dengan rumah neneknya. Gege juga
semakin takut. Dengan rasa takut yang menggerayanginya, Gege kemudian berlali
kedalam rumah dan tidak jadi kekamar mandi. Gage masuk kedalam kamarnya dengan
rasa takut dan penasaran. Gage masih memikirkan kenapa pintu rumah neneknya
terbuka “kok bisa ya.... pintu rumah nenek terbuka, .... apa bener kata orang
kalau rumah nenek itu ada hantunya” Pikir Gege dengan rasa penasarannya yang
semakin menjadi-jadi.”Dari pada mikir kayak gitu mending aku tidur aja lah” Gege
kemudian tidur dan ia mencoba melupakan pikiran-pikiran anehnya itu.
***
Keesokan
harinya, yang bertepatan dengan hari minggu, Gege sedang menyapu halaman
rumahnya. Ketika melihat rumah neneknya, Pikiranya Gage tentang hal mitis dirumah neneknya kembali teringat.
“Apa benar ya dirumah nenek ada penunggunya, soalnya orang-orang sekitar sini
ada yang liat hal-hal aneh” Kata Gege dalam hati. Gege kemudian menepis pikiran
”anehnya itu lagi.” Ia kemudian melanjutkan menyapu. Setelah itu Gage bersama
adiknya pergi kerumah pamannya. Dan ternyata pamannya tidak ada dirumah. Gege
segera menanyakan kepada tetangga pamannya. “Permisi bu, saya mau tanya, paman
samsi kemana ya?” tanya Gage. “ oooo...... pak samsi, dia sedang pergi
sekeluarga dik”. “kira-kira pulangnya kapan ya?” Tanya Gege. “Biasanya pak
samsi kalau pergi pulangnya sore”.”Ooo begitu ya bu... makasih ya, Saya permisi
dulu.” Kata Gege. “Mungkin nenek diajak pergi paman nak.” Kata ibunya terhadap
Gege.
***
Sesampai
dirumah, Gage dan ibunya langsung membersihkan dirinya dan juga istirahat.
Setelah selesai istirahat, Gage mencari ibunya. “Ibu... Ibu.... Ibu ada
dimana?.”. “ibu didapur nak ?” Jawab ibu dari dapur. Saat hendak menyusul ke
dapur, ia melihat pintu rumah neneknya terbuka lagi. “Kok pintunya ke buka lagi
ya, padahal tidak ada angin”. Kata Gage dalam hati. Dengan rasa penasaran, Gege
memberanikan diri kerumah neneknya. Rasa ketakutan pun menyelimuti perasaan
Gege. Ketika tepat berada didepan pintu, ia melihat seorang wanita berambut
panjang yang rambutnya sampai menyentuh lantai. “Siapa itu???” tanya Gege
kepada wanita itu dengan rasa ketakutan. Wanita itu tidak menjawab sama sekali.
Wajahnya juga tak terlihat, “Aneh sekali orang itu kok tidak menjawab ya,
bajunya kok juga putih” Suasanya pun menjadi semakin menakutkan dan
mengertikan. Wajah wanita itu tak terlihat karena menghadap ke arah barat
sedangkan Gege dari arah timur. “apa aku samperin aja ya” Kata Gege didalam
hati. Dag Dig Dug, Jantung Gage berdebar kencang sekali. “Tapi kalau aku
samperin, takutnya...........?” Jawab Gage dengan tidak melanjtkan apa yang
dimaskud. “Jengleng.....” terdengar suara pintu tertutup, “Aaaaaa.......”
Teriak Gege, Karena ketakutan. Gege langsung berlari ke kamar mandi dengan
nafas terengah-engah, “Siapa itu tadi”Kata gege dalam hati sambil gemetar,
Kemudian Gege keluar dari kamar mandi dan melewati pintu tadi ”Haaa... kok
wanita itu hilang ya,” kata Gege dengan rasa bingung. Karena ketakutan, Gage langsung
masuk kekamar tidurnya.
***
Keesokan
harinya, Gege menceritakan hal yang dialaminya semalam kepada ibunya, “Bu masa
kemarin malam aku melihat ada wanita berambut panjang dirumah nenek, terus
pakai baju putih.” Ibu menjawab “ Ahhh ... kmu ini ada-ada saja, Mungkin itu
hanya halusinasimu saja Ge. Mungkin karena tadi malam kamu lapar, Jadi kamu
berhalusinasi tentang yang aneh-aneh. Ya udah kamu tadi malemkan kelaparan
mendingan kamu sarapan dulu sekarang ” kata ibu. Jawab Gege “iya deh bu
mendingan aku makan aja”. Tak lama kemudian terdengar langkah kaki yang
mendekati dapur “Assalamu’alaikum” Kata orang itu. “Wa’alaikumsalam” jawab ibu
dan Gege bersamana seraya menoleh ke pintu belakang. “lho . . . nenek udah
pulang dari rumah paman?” tanya Gege kepada neneknya. “Ya sudahlah, kan nenek
sudah ada disini, gimana sih kamu Ge?” Sahut ibu Gege. “Oh iya ya, nenek kapan
pulangnya ?” Tanya Gege. “kan nenek gak jadi kerumah paman Ge” jawab neneknya.
“Kenapa emangnya nek?” “Nenek ketinggalan angkot dan kunci nenek hilang jadi
nenek lewat pintu belakang” Jelas si nenek. “Berarti tadi malam yang duduk di kursi sambil nyisir rambut itu nenek?” tanya
Gege dengan penasaran. “iya yang kemarin itu nenek habis kramas” Jawab nenek.
“Ooohhh, kirain Gege hantu, nek. Lagian nenek ada – ada aja sih keramas tengah
malam”, kata Gege dengan sedikit kesal. “Hehehehe...”, jawab nenek dengan
ketawa.
END
Komentar
Posting Komentar